STAI Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan (STAI DUBA) terus mengembangkan diri dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Salah satu langkah penting yang diambil adalah memperkuat rencana akreditasi lembaga dengan melakukan pendampingan bersama tim ahli akreditasi yaitu Bapak Dr. Kamaruddin,M.Pd. Pendampingan ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan STAI DUBA untuk menghadapi proses akreditasi yang akan datang. Tim ahli yang terlibat dalam pendampingan ini merupakan pakar di bidangnya yang akan memberikan masukan dan saran konstruktif untuk meningkatkan kualitas dan kelayakan lembaga dalam mendapatkan akreditasi yang diinginkan. Pak Kamar-begitu akrab disapa- selain menjabat Ketua Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Madura, juga sering memberikan pendampingan kegiatan akreditasi baik sebagai tim ahli atau asisten asesor di berbagai perguruan tinggi. Menurut Dr. Abdul Mukit, M.Pd.I, wakil ketua I Bidang Akademik STAI DUBA, pendampingan dengan tim ahli merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa semua persyaratan akreditasi dapat dipenuhi dengan baik. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pendidikan dan pelayanan kami, dan pendampingan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya. Ketua prodi Hukum Tata Negara STAI DUBA juga menyambut baik kegitan ini. “Saya merasa tercerahkan dengan kegiatan pendapingan ini, juga bisa menyiapkan hal-hal yang kurang dan yang perlukan saat akreditasi nanti” Pendampingan ini juga diharapkan dapat membantu STAI DUBA dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lembaga, serta menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan lembaga secara keseluruhan. Dengan langkah ini, STAI DUBA menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.

Pamekasan, 11 November 2023 – Aula KSPPS Nuri Jatim Plakpak Pegantenan menjadi saksi acara diskusi berkelas yang diselenggarakan oleh Banyuanyar Lawyers Association pada Sabtu, 11 November 2023. Acara tersebut mengangkat tema “Quo Vadis Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Batas Usia Cawapres” yang menjadi fokus diskusi para ahli, akademisi, Praktisi Hukum dan pendukung dari paslon capres-cawapres. keynote speaker dalam acara ini Bapak Dr. Moh. Sholeh, merupakan Ahli Hukum Tata Negara beliau membahas karakteristik Mahkamah Konstitusi. Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa Mahkamah Konstitusi harus menjunjung tinggi independensi dan imparsialitas, serta menjelaskan karakteristik lainnya seperti Negative Legislature, Abstract Review, dan lain sebagainya. Kalangan Akademisi juga ikut bersuara, seperti Bapak Anshori, beliau selaku dosen Hukum Tata Negara Universitas Trunojoyo Madura. Beliau mendorong agar mereka yang merasa didiskriminasi oleh undang-undang untuk membuat permohonan ke Mahkamah Konstitusi. Dalam konteks agama dan negara, Bapak Dr. Abdul Mukit, Waka 1 STAI DUBA Pamekasan, mengutip pendapat Imam Bukhari bahwa negara dan agama adalah seperti dua anak kembar, di mana agama menjadi sumber, dan kekuasaan menjadi penjaganya. Ikut hadir dalam diskusi ini para pendukung dari Paslon Capres-cawapres, Pendukung Prabowo-Gibran diwakili oleh bapa Ismail A Rahim, pendukung Ganjar-Mahfud diwakili oleh Ali Maskur, sedangkan dari paslon Anies Baswedan – Muhaimin diwakili oleh Muhammad Alim, turut memberikan pandangan dan dukungannya. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Badrut Tamam yang membahas integritas hakim menurut Islam, dan Mukhlisin sebagai praktisi hukum ikut berkontribusi dalam pembahasan. Diskusi yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini mengukuhkan peran Banyuanyar Lawyers Association dalam menyediakan platform bagi pemikiran mendalam dan pandangan dari berbagai perspektif terkait keputusan Mahkamah Konstitusi.